Bisnis di bidang kuliner memang tidak pernah ada habisnya. Jika dulu kebanyakan pebisnis fokus pada makanan, saat ini justru bisnis minuman manis menjadi yang paling banyak dijual.
Sebut saja, minuman thai tea, es teh manis, boba, coklat kental, dan minuman yang bahan dasarnya susu kental manis, sangat digemari oleh masyarakat. Tingginya minat pada minuman manis berakibat pada menjamurnya penjual minuman manis, baik di pinggir jalan hingga di café dan restoran.
Mas Gun sebagai pebisnis melihat ini sebagai peluang bagi pebisnis karena dapat dilihat juga dari banyaknya franchise yang ada di pinggir jalan. Sebagai contoh, es teh manis yang dijual dengan harga 2.000-5.000 rupiah laku dijual di pasaran.
Jika dihitung, per hari konsumen bisa mencapai 100-200 orang dikali dengan harga jual, untung per hari sudah sangat menguntungkan. Belum lagi cara membuat minuman yang simple, kebanyakan hanya menggunakan minuman bubuk kemudian diseduh dan ditambahkan es batu.
Melihat dari banyaknya peminat minuman manis, Mas Gun merasa bahwa bisnis ini memiliki prospek yang menguntungkan hingga beberapa tahun ke depan.
Prospek bisnis minuman manis di Indonesia cukup cerah karena minuman manis memiliki pangsa pasar yang besar dan terus berkembang. Mas Gun akan menjelaskan beberapa faktor yang mendukung prospek bisnis minuman manis di Indonesia.
1.Tren Konsumsi
Minuman manis, seperti boba atau bubble tea, kopi susu, dan minuman berbasis sirup, telah menjadi tren konsumsi di kalangan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan anak muda usia remaja. Permintaan akan minuman manis terus meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup dan kebiasaan konsumsi.
2. Inovasi Produk
Inovasi dalam penyajian minuman manis, termasuk berbagai variasi rasa, topping yang kreatif, dan tampilan yang menarik, terus mendorong minuman manis untuk tetap relevan di pasaran. Bisnis yang mampu menghadirkan produk-produk inovatif dan unik memiliki peluang besar untuk menarik minat konsumen.
3. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku untuk minuman manis, seperti teh, kopi, susu, sirup, dan boba, relatif mudah ditemukan di Indonesia. Hal ini memudahkan pelaku usaha untuk memproduksi minuman manis dengan biaya yang terjangkau dan kualitas yang baik.
4. Pasar Potensial
Pasar minuman manis di Indonesia sangat luas, mencakup berbagai segmen konsumen dari berbagai latar belakang dan usia. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa, semua memiliki minat terhadap minuman manis, sehingga memperluas pangsa pasar potensial untuk bisnis ini.
5. Kemitraan dan Franchise
Model bisnis kemitraan dan franchise menjadi pilihan populer bagi para pengusaha minuman manis untuk memperluas jangkauan dan penetrasi pasar mereka. Ini memungkinkan untuk membuka gerai baru dengan cepat dan menggunakan merek yang telah dikenal di pasar.
Dengan pertumbuhan terus menerus dalam tren konsumsi dan dukungan dari faktor-faktor di atas, Mas Gun berkesimpulan bahwa bisnis minuman manis memiliki prospek yang cerah di Indonesia. Namun, tentu Anda sebagai pebisnis perlu strategi yang tepat dalam hal inovasi produk dan pemasaran untuk memastikan bisnis bisa bertahan.
Salam Gemilang